Kamis, 22 Januari 2009

Selasa, 20 Januari 2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan dibuatnya tugas karya tulis ini,kami sebagai pihak penyaji ingin memberitahukan tentang sejarah Candi Borobudur dari perjalanan kami ke tempat wisata.Kami ingin menggambarkan Candi Borobudur dalam bentuk tulisan dan gambar.Agar pembaca sekiranya dapat mengetahui gambaran tentang Candi Borobudur tanpa harus pergi ke tempat tersebut.

2.1 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ini yaitu untuk memenuhi tugas ujian praktek Bahasa Indonesia kami dapat terpenuhi.
Agar para pembaca dapat menambah wawasannya mengenai Candi Borobudur,serta mengetahui tata cara membuat karya tulis yang baik.



1
2.2 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah pengetahuan serta sejarah tempat-tempat bersejarah di Indonesia yang kaya akan peninggalan-peninggalan sejarahnya.Agar kita bisa menggali lebih dalam lagi bagaimana orang-orang zaman dahulu membangun bangunan megah tanpa fasilitas yang cukup memadai.Sehingga kita bisa mengambil pelajaran bagaimana kehidupan orang-orang zaman dahulu yang tergambar di relief-relief Candi Borobudur serta kebudayaan-kebudayaan masyarakat yang menganut agama Buddha.










BAB II
DESKRIPSI OBJEK


2.1 Sejarah Candi Borobudur
Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah terindah dan terbaik di dunia yang tercatat dalam peninggalan sejarah dunia.Candi Borobudur adalah bangunan agama Buddha terbesar didunia dan telah di akui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia dan hingga kini selalu dikunjungi oleh jutaan domestik maupun mancanegara.

Bangunan Candi Borobudur berbentuk limas berunduk dan apabila dilihat dari atas merupakan suatu bujur sangkar.

Secara keseluruhan bangunan Candi Borobudur terdiri dari 10 tingkat yang masing-masing tingkat mempunyai maksud tersendiri dan Candi Borobudur dibagi lagi dalam tiga bagian yang terdiri dari bagian kaki atau baagian bawah (Kamadhatu),bagian tubuh atau bagian pusat (Rupadhatu) dan bagian puncak(Aruphadatu).
3Kamadhatu digambarkan dengan alam bawah atau dunia hasrat atau nafsu.Dalam dunia ini manusia terikat pada hasrat atau nafsu dan bahkan dikuasai oleh hasrat dan kemauan atau nafsu.Ruphadatu digambarkan dengan dunia rupa,bentuk,wujud.Dalam dunia ini manusia telah meninggalkan hasrat,nafsu tetapi masih terikat pada nama dan rupa,wujud,bentuk bagian ini terdapat pada bentuk bujur sangkar 1-5.Kemudian,Arupadhatu digambarkan dengan alam atas atau dunia tanpa rupa,wujud,bentuk.Pada tingkat ini,manusia telah bebas sama sekali dan telah memutuskan untuk selama-lamanya segala ikatan kepada dunia fana,bentuk ini terdapat pada teras bundar I,II,dan III beserta stupa induknya.






2.2 Letak Geografis Candi Borobudur

Letak Candi Borobudur memang diatas perbukitan didesa Borobudur,Mungkid,Kab.Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta.Candi Borubudur ini dikelilingi bukit Manoreh yang membujur dari arah timur ke barat.Sementara disebelah timur terdapat gunung merapi dan merbabu,serta disebelah barat ada gunung Sindoro dan Sumbing













2.3 Benda-Benda yang terdapat di Candi Borobudur

2.3.1 Stupa-Stupa
Candi Borobudur di bagi menjadi 2 stupa,yaitu :

2.3.1.1 Stupa Induk
Stupa ini berukuran lebih besar dari stupa-stupa yang lain,memiliki garis tengah 9,90 m dan tingginya 7 m dari bagian bawah pinakel.Stupa induk tertutup rapat sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya.Didalamnya terdapat ruangan yang sekarang tidak berisi.

2.3.1.2 Stupa Berlubang
Stupa berlubang atau berterawang adalah stupa yang terdapat pada teras bundar I,II dan III dimana didalamnya ada 72 buah yang terinci menjadi 32 stupa berlubang pada teras bundar pertama,24 stupa berlubang pada teras bundar kedua,16 stupa berlubang pada teras bundar ketiga.




Stupa mengandungi 5 tingkat :

Empat yang pertama mengandungi patung Buddha sambhoga-kaya keempat penjuru (seperti Amitabha dan Aksobhya),dari Pantheon Mahayana.Tingkat kelima khas bagi menggambarkan Buddha Vairocana,yang biasanya di kaitkan dengan pusat.
Tingkat kelima diliputi dengan tiga pelantar bulat,di mana 72 stupa di atur mengelilingi satu stupa besar di tengah.













2.3.2 Patung

Candi Borobudur memiliki patung Budha dengan jumlah 504 buah yang di tempatkan pada relung-relung yang tersusun berjajar pada sisi pagar langkan dan pada teras bundar (Aruphadatu).
Apabila kita melihat sekilas patung Budha itu nampak serupa semuanya,tetapi sesungguhnya ada juga perbedaan-perbedaannya.Perbedaan yang sangat jelas adalah sikap tangan atau yang disebut Mudra yang merupakan khas untuk setiap patung.Mudra-mudra itu di antaranya :

1. Bhumisparca Mudra
Menggambarkan sikap tangan sedang menyentuh tangan.Tangan kiri terbuka dan menengadah dipangkuan,sedangkan tangan kanan menempel pada lutut kanan dengan jari-jarinya menunjuk ke bawah.Hal ini melambangkan saat Sang Buddha memanggil Dewi Bumi sebagai saksi ketika ia menangkis serangan iblis mara.Patung ini menghadap ke Timur Langkan I-IV Mudra ini tanda khusus bagi Dhyani Buddha Aksobhya sebagai penguasa Timur.


2. Abhaya Mudra
Menggambarkan sikap tangan sedang menenangkan dan menyatakan “jangan khawatir” tangan kiri terbuka dan menengadah dipangkuan,sedangkan tangan kanan diangkat sedikit di atas lutut kanan dengan telapak menghadap ke muka.Patung ini menghadap ke utara langkan I-IV dan merupakan tanda khusus bagi Dhayani Budha Amogasidha yang berkuasa di utara.
3. Dhani Mudra
Menggambarkan sikap samedi,kedua tangan diletakkan dipangkuan,yang kanan diatas yang kiri dengan telapaknya menengadah dan kedua jempolnya saling bertemu.Patung ini menghadap ke Barat di langkan I-IV dan merupakan tanda khusus bagi Dhayaini Budha Amitabha yang menjadi penguasa daerah Barat.
4. Wara Mudra
Melambangkan pemberian amal.Sepintas sikap tangan ini nampak serupa dengan Bhumisparca-Mudra tetapi telapak tangan yang kanan menghadap ke atas sedangkan jari-jarinya terletak di lutut kanan.Dengan mudra ini dapat di kenali Dhyani Budha Ratna Sambawa yang bertahta di selatan.Letak patung ini di langkan I-IV menghadap ke selatan.

5.Dharmacakra Mudra
Melambangkan gerak memutar roda dharma.Kedua tangan diangkat sampai ke depan dada,yang kiri di bawah yang kanan.Tangan di kiri itu menghadap ke atas,dengan jari manisnya.Patung ini terletak di relung langkap V dan di teras Budha I,II,III.

2.4 Manfaat Candi Borobudur

2.4.1 Untuk Masyarakat Sekitar
Menumbuhkan perekonomian rakyat sekitar.Karena dengan adanya Candi Borobudur,masyarakat sekitar mempunyai lapangan pekerjaan dengan cara berdagang menjual souvenir,makanan,buku-buku tentang Borobudur dsb,sehingga kehidupan mereka menjadi sejahtera.

2.4.2 Untuk Dunia Pendidikan
Di Candi Borobudur terdapat gambaran tata cara kehidupan masyarakat Budha pada jaman dahulu serta gambaran bagaiman cara agar seseorang dapat meraih nirwana .Selain itu kita juga dapat mengetahui sejarah pembuatan Candi Budha terbesar didunia yang termasuk dalam 7 keajaiban dunia.
Selain itu kita juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang arsitektur Budha.yang terdapat di relief,bentuk stupa dan patung-patung yang terdapat di Candi Borobudur.


















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dengan dibuatnya karya tulis ini,diharapkan para pembaca mendapat gambaran mengenai Candi Borobudur dalam bentuk tulisan dan gambar yang telah kami susun.

3.2 Saran

Seharusnya keamanan peninggalan situs-situs bersejarah seperti Candi Borobudur lebih ditingkatkan lagi agar benda-benda peninggalan bersejarah tidak rusak dan tetap terpelihara.







12
BIODATA PENYUSUN

Nama : Dewi Sri Maryati
Kelas : XII IPA 4
Ttl : Jakarta, 22-05-1991
Hobby : Read the Novel
Motto : Hidup ini terlalu singkat untuk melakukan hal yang tak berguna

Nama : Siti Hapsah
Kelas : XII IPA 4
Ttl : Tangerang, 26-01-1990
Hobby: Makan dan minum
Motto : Tiada hari tanpa makan dan minum







Nama : Tatu Zakiyah
Kelas :XII IPA 4
Ttl :Bogor, 09-11-1990
Hobby: Dengerin Musik
Motto :Musik adalah inspirasi

Nama :Yusi Aprina
Kelas :XII IPA 4
Ttl : Tangerang, 09-04-1990
Hobby: Nonton NARUTO
Motto :Never Frown …..!U’ll never know who will fall in love with u’r smile
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai macam kebudayaan bersejarah yang tersebar di seluruh nusantara Indonesia,dan dengan seiringnya kemajuan zaman, Namun pelestarian atas berbagai macam kebudayaan tersebut kurang mendapatkan perhatian dari seluruh masyarakat dan kecintaan akan kebudayaan – kebudayaan Indonesia itu kurang begitu tinggi.

Dalam laporan ini, kami mengangkat salah satu obyek bersejarah yaitu candi Prambanan, Candi Prambanan yang merupakan peninggalan bersejarah bagi perkembangan agama Hindu yang masuk ke bangsa Indonesia untuk pertama kalinya. Selain itu juga, Candi Prambanan merupakan situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Sehingga kami pun terdorong untuk lebih mencari berbagai informasi tentang sisi – sisi sejarah yang telah terjadi pada candi Prambanan. Dan juga kami ingin mengembangkan pengetahuan dari segi arsitektur candi Prambanan.

1
2.2 Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan karya tulis ini agar mendapatkan nilai praktik Bahasa Indonesia dan kami ingin mempelajari sejarah dari candi Prambanan, dan juga kami ingin mendapatkan informasi – informasi lain dari candi Prambanan yang dapat memperluas wawasan kami.

2.3 Manfaat Penulisan

Manfaat yang di dapat dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan sejarah
2. Belajar menyusun laporan sesuai dengan ketentuan
3. Dapat pengalaman dalam tata cara penulisan laporan
4. Mempererat kerja kelompok dalam penyusunan laporan







BAB II
DESKRIPSI OBJEK

2.1 Sejarah Objek

3Prambanan berasal dari kata para dan brahmana. Para yang berarti banyak dan brahmana yang berarti orang suci hindu jadi prambanan dapat di artikan sebagai prasasti-prasasti orang suci hindu. Candi prambanan adalah kelompok percandian hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX tepatnya pada tahun 778 tahun saka. Ditemukannya nama pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini di bangun oleh rakai pikatan yang kemudian di selesaikan oleh rakai balitung berdasarkan prasasti berangka pada tahun 856 M. “PRASASTUI SIWARGHA” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yangt besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan mataram ke jawa timur berakibat tidak terrawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya gunung merapi menjadikan Candi Prambanan runtuh, tinggal puing-puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat ditemukannya kembali candi prambanan.
Usaha pemugaran yang di laksanakan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pengerjaan pemugaran yang sangat berharga itu diselesaikan oleh bangsa Indonesia.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jongrang secara resmi dinyatakan selesaioleh Ir. Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia pertama.

Sampai sekarang pengerjaan pemugaran di lanjutkan, yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu. Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai di resmikan pada tanggal 23 Maret 1987. sedangkan Candi Wisnu mulai di pugar pada tahun 1982, selesai dan di resmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.

2.2 Letak Geografis

Candi Loro Jongrang yang disebut Candi Prambanan tletak persis di perbatasan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah, kurang lebih 17 km kearah timur Kota Yogyakarta ataukurang lebih 53 km sebelah barat solo. Kom[lek percandian prambanan ini masuk kedalam 2 wilayah yakni komplek bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur masuk wilayah Propinsi Jawa Tengah. Percandian Prambanan berdiri di sebelah timur sungai Opak kurang lebih 200 m sebelah utara Jalan raya Yogya-Solo.

2.3 Benda-benda yang terdapat dalam Candi Prambanan

Gugus candi ini dinamakan “Prambanan” karena terletak di daerah Prambanan. Nama Loro Jongrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang deara yang jongrang atau gadis jangkung putri prabu Boko. Loro berarti gadis dan Jongrang yang berarti cantik, jadi Loro Jongrang dapat diartikan juga gadis cantik.

2.3.1 Candi Apit

Luas dasarnya 6 meter persegidengan tinggi 16 meter. Ruangannya kosong. Mungkin candi ini di pergunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk. Karena keindahannya yang mungkin digunakan untuk menanamkan estetika dalam komplek percandian Prambanan.



2.3.2. Candi Angsa

Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13 meter persegi dan tingginya 22 meter. Mungtkin ruangan ini hanya dipakai untuk kandang angsa hewan yang biasa di kendarai oleh Brahma.

2.3.3 Candi Brahma

Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 30 meter. Didalam satu satunya ruangan berdiri Arca Brahna berkepala empat dan berlengan empat. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi sudah rusak. Salah satu tangannya memegang tasbih yang satunya memegang “KAMANDALU” tempat air. Keempat wajahnya menggambarkan keempat kitab suci weda masing-masing menghadapi keempat arah mata angina. Sebagai pencipta ia membawa air karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih menggambarkan waktu.

Dasar kaki candi juga dikelilingi oleh selasar yang di batasi pagar langkan dimana pada dinding langkan sebelah dal;am terpahat relief lanjuutan cerita Ramayana dan relief serupa pada Candi Siwa hingga tamat.
2.3.4 Candi Siwa

Candi dengan luas dasar 34 m2 dan tinggi 47 m adalah terbesar dan terpenting.

Dinamakan Candi Siwa karena di dalamnya terdapat arca SIWA MAHA DEWA yang merupakan arca terbesar. Bangunan ini dibagi atas 3 bagian secara vertical kaki, tubuh dan kepala/atap, kaki candi menggambarkan “dunia bawah” tempat manusia yang masih di liputi hawa nafsu, tubuh candi menggambarkan “dunia tengah” tempat manusia yang telah meninggalkan keduniawian dan atap melukiskan “dunia atas” tempat para dewa. Gambar kosmos nampak pula dengan adnya arca dewa-dewa dan makhluk-mahluk surgawi yang menggambarkan gunung mahameru ( G. Everest di India ) tempat para dewa. Petrcandian Prambanan merupakan reflika gunung itu terbukti dangan adanya arca-arce dewa lokapala yang terpahat pada kaki Candi Siwa. Empat puintu masukpada candi itu sesuai dengan keempat arah mata angin.

Pintu utama menghadap ke timur dengan tangga masuknya yang terbesar.dikanan kiri terdapat dua arca raksasa penjaga dengan membawa gada yang merupakan manifestasi dari siwa.

Didalam candi terdapat empat ruangan yang menghadap keempat arah mata angin dan mengelilingi ruangan terbesar yang ada di tengah-tengah.

Kamar terdepan kosong, sedangkan ketiga kamar lainnya masing-masing berisi arca-arca: siwa maha guru, ganesa dan durga. Dasar kaki candi dikelilingi selaras yang di batasi oleh pagar langkan.

Pada dinding langkan sebelah dalam terdapat relief cerita Ramayana yang dapat diikuti dengan cara “PRADAKSINA” (berjalan searah jarum jam) mulai dari pintu utama. Hisan hiasan pada dinding sebelah luar berupa “Kinari-Kinari” (mahluk bertubuh burung berkepala manusia) “KALAMAKARA” (kepala raksasa yang lidahnya berwujud sepasang mitologi) dan mahluk surgawi lainnya. Atap candi bertingkat-tingkat dengan susunan yang amat komplek masing-masing dihiasi sejumlah “ratna” dan puncaknya terdapat “ ratna” terbesar.

2.3.5 Candi Wisnu

Bentuk, ukuran relief dan hiasan dinding luasnya sama dengan candi brahma. Didalam satu-satunya ruangan yang ada berdirilah Arca Wisnu bertangan empat yang memegang gada cakra, tiran. Pada dinding langkan sebelah dalam terdapat relief cerita kresna sebagai “AVATARA” atau penjelmaan wisnu dan balarama (baladewa) kiakaknya.

2.3.6 Candi Nandi

Luas dasarnya 15 m persegi dan tingginya 25 m. didalam satu-satunya ruangan yang ada terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merdeka dengan panjang kurang lebih 2 m. disudut belakangnya terdapat Arca Dewa Candra. Candra yang bermata 3 bertiri di atas kereta yang di tarik 10 ekor kuda. Surya berrdiri di atas kereta yang di tarik oleh 7 ekor kuda. Candi ini sudah runtuh.

2.3.7 Candi Garuda

Bentuk ukuran serta hiasan dindingnya sama dengan candi angsa. Di dalam satu-satunya ruangan terdapat arca kecil yang berwujud seekor naga. Garuda adalah kendaraan wisnu.

2.3.8 Candi Kelir
Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m. candi ini tidak memiliki tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.
2.4 Manfaat Candi Prambanan bagi lingkungan sekitar

Dengan adanya Candi Prambanan menunjukkan bahwa kita memperoleh manfaat, antara lain :

2.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat

Selain bagi dunia pendidikan, keraton juga sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekitar, terutama dalam bidang perekonomian. Keraton telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Misalnya, banyak masyarakat yang berjualan disekitar lingkungan keraton, baik makanan maupun cenderamata. Ada juga yang menyediakan jasa transportasi.

Pengunjung Candi berasal dari wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Keraton juga memberikan keuntungan bagi pemerintah, karena dengan adanya wasitawan baik domestik maupun wisatawan asing akan memberikan devisa.

Bagi masyarakat Yogyakarta, Candi juga dapat menyerap tenaga kerja, sehingga jumlah pengangguran dapat ditekan. Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, kota budaya dan kota sejarah merupakan tujuan para kaum urban dan para pelajar dari berbagai penjuru Indonesia. Yogyakarta merupakan tempat bertumnya berbagai jenis budaya dan adat yang dibawa oleh kaum pendatang.

Yogyakarta juga merupakan kota bersejarah bagi bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Di Yogyakarta pernah terjadi perlawanan tentara Indonesia yagn dikenal dengan serangan 1 Maretnya. Yogyakarta juga pernah menjadi Ibu kota Negara Indonesia di masa Indonesia sedang darurat. Istana Negara di Jakarta dipindahkan ke Yogyakarta, guna mempertahankan martabat bangsa Indonesia dari penjajah.


2.4.2 Manfaat Bagi Pendidikan
Bagi dunia pendidikan keraton merupakan tempat kajian ilmu, khususnya ilmu sejarah. Siswa atau kalangan pendidikan dapat menggalai sejarah masa lampau dan mempelajari kehidupan di masa lalu. Dengan mengetahui sejarah berdirinya maupun pada masa kejayaannya maka para siswa atau pelajar akan sadar betapa besar peradaban bangsa kita dimasa lalu. Candi Prambanan adalah salah satu peninggalan sejarah dan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga agar nilai-nilai bangsa ini tidak jatuh. Dikalangan pelajar, keraton merupakan bukti dari betapa tinggi peradaban budaya bangsa kita pada waktu dulu.

Dengan mempelajari sejarah dan budaya masa lalu, pelajar akan mengerti perjuangan para pendahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Kewajiban para pelajar dalam mengisi kemerdekaan adalah dengan melestarikan budaya dan tempat-tempat bersejarah yang berada bumi Indonesia ini.














BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1
Kesimpulan

Dari hasil observasi ke Candi Prambanan sebagai salah satu peninggalan sejarah bangsa Indonesia adalah :
1. Prambanan berasal dari kata para dan brahmana. Para yang berarti banyak dan brahmana yang berarti orang suci hindu jadi prambanan dapat di artikan sebagai prasasti-prasasti orang suci hindu
2. Candi prambanan adalah kelompok percandian hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX tepatnya pada tahun 778 tahun saka.
3. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jongrang secara resmi dinyatakan selesaioleh Ir. Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia pertama.




3.2 Saran

1. Kita sebagai generasi muda harus melestarikan kebudayaan Indonesia dengan menjaga keutuhan keraton dan nilai seninya.
2. Mengungkapkan Candi Prambanan dengan menulis sejarah Candi tersebut ke dalam sebuah karya tulis guna kepentingan untuk melestarikan sejarah kebudayaan Indonesia.
3. Candi Prambanan harus dijaga keutuhannya dan keasliannya agar tetap terlihat nilai-nilai sejarahnya.












DAFTAR PUSTKA

Murdani, Hadiatmatja, M. Sejarah Candi Prambanan, Museum Candi Prambanan. 1978.

KRT, Hudoprayogo. Arti dan Makna Candi Prambanan, CV. Prayogo. Yogyakarta. 1994.















15

LEMBAR PENGESAHAN


Karya Tulis yang berjudul
SEJARAH CANDI PRAMBANAN
ini telah diperiksa dan disahkan pada :



Hari :

Tanggal :

Tempat : SMA PGRI 83 Legok – Tangerang




Mengetahui
Pembimbing Kepala
Materi dan Teknis SMA PGRI 83 Legok




Lewiyanti, S.Pd Drs. H. Soma









DAFTAR ISI

PENGESAHAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................. 2
1.3 Manfaat Penulisan............................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah berdirinya Candi................................... 4
2.2 Letak Wilayah.................................................. 4
2.3 Benda-benda disekitar Candi............................. 5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan...................................................... 10
3.2 Saran............................................................... 11
LAMPIRAN GAMBAR










Karya Tulis
Diajukan Sebagai Tugas Ujian Praktek
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia















DISUSUN OLEH:


BANGUN SURYANTO
NIS. 0506 1071



YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIKAN (YPLP) PGRI
SMA PGRI 83 LEGOK TANGERANG
2007/2008


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan dan rahmatnya kepada kita sebagai makhluknya, jangan pernah lupa intuk menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Dari pembuatan laporan ini penulis kami penulis mendapatkan banyak informasi tentang candi Prambanan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Soma Kepala SMA PGRI 83 Legok
2. Lewiyanti, S.Pd. Wali Kelas dan Pembimbing Materi/Teknis
3. Orang tua dan teman – teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran – saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Legok, Januari 2008


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang kami membuat karya tulis ini karena Candi Prambanan merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan warisan nenek moyang yang letaknya kurang lebih 53 km sebelah barat Solo atau 17 km kearah timur Kota Yogyakarta. Candi Prambanan memiliki banyak sejarah kehidupan raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX dan menimbulkan banyak pendapat bahwa candi ini dibangun oleh rakai pikatan yang kemudian di selesaikan oleh rakai balitung, berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M. “PRASASTI SIWARGHA” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.





1
2.2 Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan karya tulis ini agar mendapatkan nilai praktik Bahasa Indonesia dan agar pembaca tahu bagai mana keadaan di daerah tersebut serta sebagai bahan informasi tentang Candi Prambanan, bisa juga sebagai panduan bagi pengunjung yang dating ke sana.

2.3 Manfaat Penulisan

Manfaat yang di dapat dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan sejarah
2. Belajar menyusun laporan sesuai dengan ketentuan
3. Dapat pengalaman dalam tata cara penulisan laporan
4. Mempererat kerja kelompok dalam penyusunan laporan







BAB II
DESKRIPSI OBJEK

2.1 Sejarah Objek

3Prambanan berasal dari kata para dan brahmana. Para yang berarti banyak dan brahmana yang berarti orang suci hindu jadi prambanan dapat di artikan sebagai prasasti-prasasti orang suci hindu. Candi prambanan adalah kelompok percandian hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX tepatnya pada tahun 778 tahun saka. Ditemukannya nama pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini di bangun oleh rakai pikatan yang kemudian di selesaikan oleh rakai balitung berdasarkan prasasti berangka pada tahun 856 M. “PRASASTUI SIWARGHA” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yangt besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan mataram ke jawa timur berakibat tidak terrawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya gunung merapi menjadikan Candi Prambanan runtuh, tinggal puing-puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat ditemukannya kembali candi prambanan.
Usaha pemugaran yang di laksanakan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pengerjaan pemugaran yang sangat berharga itu diselesaikan oleh bangsa Indonesia.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jongrang secara resmi dinyatakan selesaioleh Ir. Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia pertama.

Sampai sekarang pengerjaan pemugaran di lanjutkan, yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu. Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai di resmikan pada tanggal 23 Maret 1987. sedangkan Candi Wisnu mulai di pugar pada tahun 1982, selesai dan di resmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.

2.2 Letak Geografis

Candi Loro Jongrang yang disebut Candi Prambanan tletak persis di perbatasan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah, kurang lebih 17 km kearah timur Kota Yogyakarta ataukurang lebih 53 km sebelah barat solo. Kom[lek percandian prambanan ini masuk kedalam 2 wilayah yakni komplek bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur masuk wilayah Propinsi Jawa Tengah. Percandian Prambanan berdiri di sebelah timur sungai Opak kurang lebih 200 m sebelah utara Jalan raya Yogya-Solo.

2.3 Benda-benda yang terdapat dalam Candi Prambanan

Gugus candi ini dinamakan “Prambanan” karena terletak di daerah Prambanan. Nama Loro Jongrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang deara yang jongrang atau gadis jangkung putri prabu Boko. Loro berarti gadis dan Jongrang yang berarti cantik, jadi Loro Jongrang dapat diartikan juga gadis cantik.

2.3.1 Candi Apit

Luas dasarnya 6 meter persegidengan tinggi 16 meter. Ruangannya kosong. Mungkin candi ini di pergunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk. Karena keindahannya yang mungkin digunakan untuk menanamkan estetika dalam komplek percandian Prambanan.



2.3.2. Candi Angsa

Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13 meter persegi dan tingginya 22 meter. Mungtkin ruangan ini hanya dipakai untuk kandang angsa hewan yang biasa di kendarai oleh Brahma.

2.3.3 Candi Brahma

Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 30 meter. Didalam satu satunya ruangan berdiri Arca Brahna berkepala empat dan berlengan empat. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi sudah rusak. Salah satu tangannya memegang tasbih yang satunya memegang “KAMANDALU” tempat air. Keempat wajahnya menggambarkan keempat kitab suci weda masing-masing menghadapi keempat arah mata angina. Sebagai pencipta ia membawa air karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih menggambarkan waktu.

Dasar kaki candi juga dikelilingi oleh selasar yang di batasi pagar langkan dimana pada dinding langkan sebelah dal;am terpahat relief lanjuutan cerita Ramayana dan relief serupa pada Candi Siwa hingga tamat.
2.3.4 Candi Siwa

Candi dengan luas dasar 34 m2 dan tinggi 47 m adalah terbesar dan terpenting.

Dinamakan Candi Siwa karena di dalamnya terdapat arca SIWA MAHA DEWA yang merupakan arca terbesar. Bangunan ini dibagi atas 3 bagian secara vertical kaki, tubuh dan kepala/atap, kaki candi menggambarkan “dunia bawah” tempat manusia yang masih di liputi hawa nafsu, tubuh candi menggambarkan “dunia tengah” tempat manusia yang telah meninggalkan keduniawian dan atap melukiskan “dunia atas” tempat para dewa. Gambar kosmos nampak pula dengan adnya arca dewa-dewa dan makhluk-mahluk surgawi yang menggambarkan gunung mahameru ( G. Everest di India ) tempat para dewa. Petrcandian Prambanan merupakan reflika gunung itu terbukti dangan adanya arca-arce dewa lokapala yang terpahat pada kaki Candi Siwa. Empat puintu masukpada candi itu sesuai dengan keempat arah mata angin.

Pintu utama menghadap ke timur dengan tangga masuknya yang terbesar.dikanan kiri terdapat dua arca raksasa penjaga dengan membawa gada yang merupakan manifestasi dari siwa.
Didalam candi terdapat empat ruangan yang menghadap keempat arah mata angin dan mengelilingi ruangan terbesar yang ada di tengah-tengah.

Kamar terdepan kosong, sedangkan ketiga kamar lainnya masing-masing berisi arca-arca: siwa maha guru, ganesa dan durga. Dasar kaki candi dikelilingi selaras yang di batasi oleh pagar langkan.

Pada dinding langkan sebelah dalam terdapat relief cerita Ramayana yang dapat diikuti dengan cara “PRADAKSINA” (berjalan searah jarum jam) mulai dari pintu utama. Hisan hiasan pada dinding sebelah luar berupa “Kinari-Kinari” (mahluk bertubuh burung berkepala manusia) “KALAMAKARA” (kepala raksasa yang lidahnya berwujud sepasang mitologi) dan mahluk surgawi lainnya. Atap candi bertingkat-tingkat dengan susunan yang amat komplek masing-masing dihiasi sejumlah “ratna” dan puncaknya terdapat “ ratna” terbesar.

2.3.5 Candi Wisnu

Bentuk, ukuran relief dan hiasan dinding luasnya sama dengan candi brahma. Didalam satu-satunya ruangan yang ada berdirilah Arca Wisnu bertangan empat yang memegang gada cakra, tiran. Pada dinding langkan sebelah dalam terdapat relief cerita kresna sebagai “AVATARA” atau penjelmaan wisnu dan balarama (baladewa) kiakaknya.

2.3.6 Candi Nandi

Luas dasarnya 15 m persegi dan tingginya 25 m. didalam satu-satunya ruangan yang ada terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merdeka dengan panjang kurang lebih 2 m. disudut belakangnya terdapat Arca Dewa Candra. Candra yang bermata 3 bertiri di atas kereta yang di tarik 10 ekor kuda. Surya berrdiri di atas kereta yang di tarik oleh 7 ekor kuda. Candi ini sudah runtuh.

2.3.7 Candi Garuda

Bentuk ukuran serta hiasan dindingnya sama dengan candi angsa. Di dalam satu-satunya ruangan terdapat arca kecil yang berwujud seekor naga. Garuda adalah kendaraan wisnu.

2.3.8 Candi Kelir
Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m. candi ini tidak memiliki tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.
2.4 Manfaat Candi Prambanan

Dengan adanya Candi Prambanan menunjukkan bahwa kita memperoleh manfaat, antara lain :

2.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat

Selain bagi dunia pendidikan, keraton juga sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekitar, terutama dalam bidang perekonomian. Keraton telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Misalnya, banyak masyarakat yang berjualan disekitar lingkungan keraton, baik makanan maupun cenderamata. Ada juga yang menyediakan jasa transportasi.

Pengunjung Candi berasal dari wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Keraton juga memberikan keuntungan bagi pemerintah, karena dengan adanya wasitawan baik domestik maupun wisatawan asing akan memberikan devisa.

Bagi masyarakat Yogyakarta, Candi juga dapat menyerap tenaga kerja, sehingga jumlah pengangguran dapat ditekan. Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, kota budaya dan kota sejarah merupakan tujuan para kaum urban dan para pelajar dari berbagai penjuru Indonesia. Yogyakarta merupakan tempat bertumnya berbagai jenis budaya dan adat yang dibawa oleh kaum pendatang.

Yogyakarta juga merupakan kota bersejarah bagi bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Di Yogyakarta pernah terjadi perlawanan tentara Indonesia yagn dikenal dengan serangan 1 Maretnya. Yogyakarta juga pernah menjadi Ibu kota Negara Indonesia di masa Indonesia sedang darurat. Istana Negara di Jakarta dipindahkan ke Yogyakarta, guna mempertahankan martabat bangsa Indonesia dari penjajah.



2.4.2 Manfaat Bagi Pendidikan
Bagi dunia pendidikan keraton merupakan tempat kajian ilmu, khususnya ilmu sejarah. Siswa atau kalangan pendidikan dapat menggalai sejarah masa lampau dan mempelajari kehidupan di masa lalu. Dengan mengetahui sejarah berdirinya maupun pada masa kejayaannya maka para siswa atau pelajar akan sadar betapa besar peradaban bangsa kita dimasa lalu. Candi Prambanan adalah salah satu peninggalan sejarah dan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga agar nilai-nilai bangsa ini tidak jatuh. Dikalangan pelajar, keraton merupakan bukti dari betapa tinggi peradaban budaya bangsa kita pada waktu dulu.

Dengan mempelajari sejarah dan budaya masa lalu, pelajar akan mengerti perjuangan para pendahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Kewajiban para pelajar dalam mengisi kemerdekaan adalah dengan melestarikan budaya dan tempat-tempat bersejarah yang berada bumi Indonesia ini.














BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1
Kesimpulan

Dari hasil observasi ke Candi Prambanan sebagai salah satu peninggalan sejarah bangsa Indonesia adalah :
1. Prambanan berasal dari kata para dan brahmana. Para yang berarti banyak dan brahmana yang berarti orang suci hindu jadi prambanan dapat di artikan sebagai prasasti-prasasti orang suci hindu
2. Candi prambanan adalah kelompok percandian hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX tepatnya pada tahun 778 tahun saka.
3. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jongrang secara resmi dinyatakan selesaioleh Ir. Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia pertama.



13
3.2 Saran

1. Kita sebagai generasi muda harus melestarikan kebudayaan Indonesia dengan menjaga keutuhan keraton dan nilai seninya.
2. Mengungkapkan Candi Prambanan dengan menulis sejarah Candi tersebut ke dalam sebuah karya tulis guna kepentingan untuk melestarikan sejarah kebudayaan Indonesia.
3. Candi Prambanan harus dijaga keutuhannya dan keasliannya agar tetap terlihat nilai-nilai sejarahnya.












DAFTAR PUSTKA

Murdani, Hadiatmatja, M. Sejarah Candi Prambanan, Museum Candi Prambanan. 1978.

KRT, Hudoprayogo. Arti dan Makna Candi Prambanan, CV. Prayogo. Yogyakarta. 1994.















15

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan perjalanan ke candi prambanan ini telah disahkan pada :

Hari :
Tanggal :


Pembimbing Materi Pembimbing Teknis


Mursalim, S.Pd Lewiyanti Sekrenitiyanah, S.Pd


Mengetahui
Kepala SMA PGRI 83 Legok


Drs. S o m a


i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................. 2
1.3 Manfaat Penulisan............................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah berdirinya Candi................................... 4
2.2 Letak Wilayah.................................................. 4
2.3 Benda-benda disekitar Candi............................. 5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan...................................................... 10
3.2 Saran............................................................... 11
LAMPIRAN GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA










Karya Tulis
Diajukan Sebagai Tugas Ujian Praktek
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia















DISUSUN OLEH:


DADAN KURNIA HERMAWAN
NIS. 0506 1078

KELAS XII IS-1



YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIKAN (YPLP) PGRI
SMA PGRI 83 LEGOK TANGERANG
2007/2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberi hikmat, berkat dan hidayahnya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baikanya.

Pembuatan karya tulis ini terselesaikan setelah di adakannya program study tour ke Yogyakarta.di sana banyak sekali terdapat Objek wisata, yang salah satunya adaalah Monumen Yogya Kembali yang merupakan Objek karya tulis saya.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Drs Soma Kepala SMU PGRI Legok Tangerang
2. Mursalim, S.Pd Pembimbing Materi
3. Lewiyanti Sekrenitiyanah S.Pd, pembimbing Teknis dan Wali Kelas.
4. Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi



ii
Saya sadari karya tulis ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu dengan tangan terbuka saya membuka saran dan kritik yang dapat membangun.

Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pelajar.

Legok, Januari 2008


Penyusun











iii

Minggu, 18 Januari 2009











contoh karya tulis tentang borobudur, prambanan, monjali

ini cuma bahan perbandingan aja buat kamu yang bingung lagi buat karya tulis, nudah-mudahan dapat membantu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

MASIH ingat film Janur Kuning? Anda yang suka mengamati siaran TVRI era tahun 1980-1997 pasti pernah menonton film yang satu ini. Film yang dilakonkan Kaharuddin Syah, Deddy Sutomo, Rudy Salam, Cok Simbara, Anny Kusuma, dan Pong Harjatmo itu rutin diputar setiap menjelang tanggal 1 Maret.

Film tersebut mengisahkan pertempuran pejuang Indonesia melawan tentara Belanda sewaktu pendudukan Kota Yogyakarta. Karena peristiwanya berlangsung tanggal 1 Maret 1949, disebutlah pertempuran itu "Serangan Oemoem Satoe Maret".

1Puncaknya terjadi tanggal 29 Juni 1949, tatkala tentara Belanda ditarik mundur dari Kota Yogyakarta. Saat itulah Kota Yogyakarta kembali ke pangkuan Republik Indonesia (RI). Dari sisi politis, hal itu juga menunjukkan bahwa negara kesatuan RI masih eksis.

Saat Janur Kuning digarap sutradara Alam Rengga Surawijaya tahun 1979, tentu belum terbetik rencana untuk membuat sebuah monumen guna mengenang puncak perjuangan itu. Barulah pada tahun 1983, seiring makin kokohnya kekuasaan Soeharto, mulai muncul gagasan membuat Monumen Jogja Kembali (Monjali). Penggagasnya adalah Kolonel Soegiarto, Wali Kota Yogyakarta saat itu.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan karya tulis ini yaitu :
1. Sebagai ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Salah satu syarat dalam mengikuti ujian sekolah dan ujian nasional.
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang sosial dan budaya.
4. Melatih diri dalam menyusun suatu masalah kedalam bentuk tulisan.
5. Belajar mencintai dan melindungi warisan budaya bangsa.













BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Sejarah Berdirinya Monumen Jogja Kembali
Monjali dibangun tahun 1985 dengan biaya Rp 9 milyar. Lokasinya terletak sekitar 3 km utara Tugu, di atas lahan seluas 49.920 meter persegi. Modelnya yang mirip kerucut setinggi 31,80 meter ibarat sebuah gunung kecil dalam poros Gunung Merapi-Tugu Pal Putih-Keraton-Panggung Krapyak-Laut Selatan.

Bagi masyarakat Yogyakarta, garis lurus dari utara ke selatan itu dimitoskan sebagai "sumbu imajiner", yakni simbol bersatunya lingga dan yoni. Faktor ini ikut memberi "roh" tersendiri bagi Monjali.

4PERPUTARAN roda sejarah kemudian menakdirkan film Janur Kuning dan Monjali bercitra kurang cemerlang di mata masyarakat. Seiring pudarnya kekuasaan Soeharto sejak tahun 1998, minat anak-anak muda untuk memandangnya sebagai potret sejarah perlahan-lahan bergeser.

Film Janur Kuning misalnya, sejak jatuhnya rezim Soeharto tahun 1998, tak ada lagi stasiun televisi yang berminat menayangkannya. Bandingkan dengan situasi tahun 1980-1997, ketika film itu seperti telah menjadi "tayangan wajib" TVRI setiap menjelang tanggal 1 Maret dan 17 Agustus.

Bersamaan dengan "tenggelamnya" Janur Kuning, angka kunjungan pelajar ke Monjali pun ikut melorot. Dalam kurun tahun 1990-1997, angka kunjungan rata-rata setiap tahunnya mendekati 600.000 orang. Sejak tumbangnya rezim Soeharto tahun 1998, angka kunjungan hanya rata-rata 300.000 orang.

WALI Kota Soegiarto waktu membangun monumen itu tentu dia sendiri berada dalam konteks sejarah, di mana kekuasaan semata-mata ingin membuat "fiksi" yang paling berkesesuaian dengan kepentingan mereka.

2.2 Letak Geografis
Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta, luasnya 1.485,36 km2 (148.536 ha), atau 46,63% Secara geografis terletak antara 110o21’ – 110o50’ BT dan 7o46’ – 8o09’ LS, dan berbatasan :
· Di sebelah barat dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman,
· Di sebelah utara dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo
· Di sebelah timur dengan Kabupaten Wonogiri, dan
· Dengan Samudera Hindia di sebelah selatan





2.3 Objek yang terdapat dalam Monumen Jogja Kembali

2.3.1 Objek pada lantai 1
Di lantai I terdapat empat ruang museum yang menyajikan tidak kurang dari 1.000 item koleksi. Pesan koleksinya tak hanya berkutat pada Serangan Oemoem Satoe Maret. Perjuangan sebelum kemerdekaan hingga Yogya menjadi ibu kota negara RI juga terangkum dalam wujud gambar maupun benda nyata. Misalnya, pakaian seragam Tentara Pelajar dan kursi tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman masih tersimpan apik di sana.

Di lantai II terdapat relief dengan adegan 40 episode. Pada pagar yang mengitari monumen berukuran 1,6 x 4 x 80 meter terpampang episode perjuangan fisik dan diplomasi dari masa Proklamasi Kemerdekaan, pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), hingga Presiden Soekarno meninggalkan Kota Yogyakarta.
Dalam 10 diorama, terdapat rekaan situasi saat Belanda menyerang Maguwo (19 Desember 1948), Serangan Oemoem Satoe Maret, hingga peringatan proklamasi tanggal 17 Agustus 1949 di Gedung Agung Yogyakarta.

Monumen itu ingin menggambarkan bahwa yang berperan selaku operator utama Serangan Oemoem Satu Maret adalah Letkol Soeharto.

Belakangan khalayak mempertanyakan siapa sesungguhnya penggagas Serangan Oemoem Satu Maret itu. Dengan lakon Soeharto yang demikian dominan, muncul kesan bahwa Soeharto jugalah yang merupakan pemrakarsanya. Peranan Sultan Hamengku Buwono (HB) IX (almarhum) seolah-olah ditenggelamkan. Padahal, bagi rakyat Yogya, Sultan HB IX saat itu merupakan sumber inspirasi dan semangat untuk tetap berjuang hingga titik darah terakhir. Keraton terbuka lebar untuk menampung pengungsi dan gerilyawan.
Adalah Brigjen (Purn) Marsudi salah satu pelaku sejarah yang mengaku melihat Soeharto menemui Sultan HB IX, sehari sebelum Serangan Oemoem dilakukan. Marsudi yang saat itu berpangkat letnan dan menjabat Komandan Sub-Wehrkreis 101 mengantar Soeharto ke nDalem Prabeyo untuk menemui Prabuningrat, kakak dari Sultan HB IX. Prabuningrat memperhadapkan Soeharto ke Sultan berbicara empat mata.

"Sebelum pertemuan itu, Sultan sudah terlebih dulu berkomunikasi dengan Pak Dirman (Panglima Besar Jenderal Soedirman-Red). Jadi, Pak Harto (Soeharto-Red) tak lebih dari komandan operasi," ujar Marsudi.
Pembicaraan antara Sultan dengan Pak Dirman serta pembicaraan Sultan dengan Pak Harto sangat minim tergambar pada relief. Malah, dalam diorama, peristiwa itu tidak tergambar sama sekali.

Tanpa mengecilkan andil Soeharto, Marsudi dan pelaku sejarah lainnya serta masyarakat lainnya berupaya meluruskan sejarah dengan membangun tetenger di Keben Keraton. Pada batu seberat 8,4 ton, terpampang prasasti bertulisan Sri Sultan Hamengku Buwono IX Mengambil Prakarsa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 dan Disetujui Panglima Besar Jenderal Soedirman.















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari berbagai uraian diatas maka dengan ini kami menyimpulkan materi – materi yang telah kami dapat dari berbagai sumber yaitu :
1. Monjali dibangun tahun 1985 dengan biaya Rp 9 milyar. Lokasinya terletak sekitar 3 km utara Tugu, di atas lahan seluas 49.920 meter persegi. Modelnya yang mirip kerucut setinggi 31,80 meter ibarat sebuah gunung kecil dalam poros Gunung Merapi-Tugu Pal Putih-Keraton-Panggung Krapyak-Laut Selatan.
2.
11Bagi masyarakat Yogyakarta, garis lurus dari utara ke selatan itu dimitoskan sebagai "sumbu imajiner", yakni simbol bersatunya lingga dan yoni. Faktor ini ikut memberi "roh" tersendiri bagi Monjali.
3. Di lantai I terdapat empat ruang museum yang menyajikan tidak kurang dari 1.000 item koleksi. Pesan koleksinya tak hanya berkutat pada Serangan Oemoem Satoe Maret.
4. Di lantai II terdapat relief dengan adegan 40 episode. Pada pagar yang mengitari monumen berukuran 1,6 x 4 x 80 meter terpampang episode perjuangan fisik dan diplomasi dari masa Proklamasi Kemerdekaan, pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), hingga Presiden Soekarno meninggalkan Kota Yogyakarta.

3.2 Saran
1. Sebaiknya Museum dijaga dengan ketat dari para pengemis dan gelandangan yang memanfaatkan untuk berbagai kepentingannya.
2. Semakin ditingkatkan fasilitas dan kebersihan serta keamanan untuk menjaga suasana yang kondusif.
3. Menambah fasilitas keamanan yang canggih untuk menghindari aksi teror.
4. Menambah anggaran biaya renofasi dan kesejahteraan para pegawai di museum tersebut.











DAFTAR PUSTAKA

Budi Hartono, Drs. 2001, Pelurusan Sejarah Serangan Oemoem 1 Maret 1949. Universitas Janabadra. Jogjakarta
Nasrullah Nara, 2000, Sejarah Monumen Jogja Kembali ( MONJALI ). Gramedia, Jakarta.









14

salim

indah sekali fot ini, saya selalu senang jika melihat foto ini. apalagi jika kita perhatikan lebih dalam bahwa foto ini penuh dengan seni-seni yang indah.